Meningkatkan Percaya Diri Anak, Foto : Antara |
Percaya Diri Anak - Rasa PD atau Percaya Diri adalah hal yang diperlukan seorang anak agar bisa mudah menjalani masa depannya. Karena berawal dari Percaya Diri semua hal bisa dilakukan anak kelak entah itu bidang pekerjaan, pergaulan dan pendidikannya.
Seperti yang Pemimpin.net kutip dari Bisnis.com Psikolog Carl Pickhardt, yang menulis 15 buku tentang pengasuhan anak, mengatakan bahwa anak yang kurang percaya diri akan enggan mencoba hal baru atau menantang karena takut gagal atau mengecewakan orang lain. Itu bisa berdampak buruk pada kehidupan mereka di masa mendatang dan menghalangi mereka meraih kesuksesan karir.
"Musuh kepercayaan diri adalah rasa takut," katanya. Jadi, orangtua punya tugas mendorong dan mendukung anak saat mencoba mengerjakan tugas sulit.
"Musuh kepercayaan diri adalah rasa takut," katanya. Jadi, orangtua punya tugas mendorong dan mendukung anak saat mencoba mengerjakan tugas sulit.
10 Cara Membangun Percaya Diri Anak
1. Hargai usaha mereka, menang atau kalah
Saat beranjak dewasa, perjalanan lebih penting dari tujuan. Jadi meski anakmu gagal mencetak gol saat bertanding sepakbola, hargai usaha mereka. Anak tidak boleh merasa malu karena berusaha.
2. Dorong anak untuk mengembangkan minat
Orangtua sebaiknya mendorong anak melatih apa pun minat mereka, tapi jangan sampai jadi terkesan memaksa. Harmony Shu, pianis berbakat, mengatakan pada Ellen DeGeneres bahwa dia mulai berlatih saat berusia tiga tahun.
"Latihan adalah investasi usaha dalam ekspektasi kepercayaan diri yang akan diikuti perbaikan," Pickhardt menjelaskan.
3. Biarkan anak mencari solusi sendiri
Jika orangtua terlalu memanjakan anak, kemampuan dan kepercayaan diri anak untuk menyelesaikan masalah sendiri tidak akan berkembang. Singkatnya, lebih baik anak hanya dapat nilai 80 ketimbang 100 asal mereka benar-benar melakukannya dan mencari jawabannya sendiri.
4. Biarkan anak bertingkah seperti anak-anak
Jangan mengharapkan anak berperilaku seperti orang dewasa. "Saat anak merasa usahanya tidak memuaskan orangtua, standar tidak realistis itu dapat mengempiskan semangat," kata Pickhardt.
"Berusaha mencapai harapan di atas standar usianya dapat mengurangi kepercayaan diri."
5. Dorong anak untuk puaskan rasa ingin tahu
Kadang-kadang rentetan pertanyaan yang diajukan anak membuat orangtua letih menjawabnya, tapi ini tidak boleh dihentikan.
Paul Harris dari Universitas Harvard mengatakan pada The Guardian bahwa bertanya adalah latihan untuk perkembangan anak karena itu artinya mereka menyadari "ada hal yang mereka tidak tahu.. ada dunia pengetahuan yang belum pernah mereka lihat."
Ketika anak mulai sekolah, mereka yang dibesarkan dengan rasa ingin tahu bisa belajar lebih baik dan cepat.
6. Beri anak tantangan baru
Tunjukkan pada anak mereka bisa mencapai tujuan kecil untuk pencapaian lebih besar, seperti naik sepeda tanpa roda tambahan.
"Orangtua bisa menumbuhkan kepercayaan diri dengan meningkatkan tanggung jawab yang dibebankan pada anak," jelas Pichkardt.
7. Hindari jalan pintas atau membuat pengecualian
Perlakuan khusus bisa menciptakan kurangnya kepercayaan diri.
8. Jangan pernah kritik usaha mereka
Tidak ada yang bisa membuat semangat anak melempem lebih dari mengkritik usaha mereka. Memberi saran boleh saja, tapi jangan katakan pekerjaan mereka buruk. Bila anak takut gagal karena khawatir mengecewakan orangtua, mereka tidak akan mencoba hal baru.
9. Anggap kesalahan sebagai pelajaran
"Belajar dari kesalahan membangun kepercayaan diri," kata Pickhardt.
Namun ini hanya akan terjadi saat orangtua menganggap kesalahan sebagai kesempatan belajar dan berkembang. Jangan terlalu melindungi anak. Biarkan mereka membuat kesalahan, lalu bantu mereka mengerti bagaimana melakukannya lebih baik di masa mendatang.
Pickhardt mengatakan orangtua harus memanfaatkan momen "aduh" sebagai kesempatan mengajari anak agar tidak takut gagal.
10. Buka pintu menuju pengalaman baru
Orangtua punya tanggung jawab "meningkatkan pengalaman anak sehingga mereka bisa membangun kepercayaan diri di dunia yang lebih besar". Mengenalkan anak pada hal baru mengajari mereka bahwa tak peduli seberapa menyeramkan suatu hal baru, mereka bisa menaklukkannya.
0 Komentar