Indonesia Juara Overclock Dunia 2016 - Kabar membanggakan hadir dari kompetisi Overclock Tingkat dunia Galax Overclocking Carnival (GOC 2016) pasalnya perwakilan Indonesia sukses meraih peringkat pertama disana. Alva Jonathan atau yang dikenal dengan nickname "Lucky_n00b" itu menjadi juara dunia setelah mengalahkan 11 overclocker ternama lainnya.
Seperti yang Pemimpin.net kutip dari laman kompas GOC 2016 yang diselenggarakan di Wuhan, China, memasuki babak final pada Sabtu (17/12/2016) lalu.
"Senang bisa kembali membuktikan bahwa di bidang IT, Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata," kata Alva saat dihubungi KompasTekno melalui pesan singkat, Senin (19/12/2016).
Total perolehan poin Alva dari empat benchmark yang dipertandingkan, yaitu 3DMark 11 Physics, Geekbench 3, 3DMark Time Spy, dan 3DMark Fire Strike Ex, mengungguli 11 overclocker lainnya.
Alva memperoleh skor total 184 poin, unggul 2 poin dari overclocker asal Afrika Selatan (182 poin). Pria yang menggeluti dunia overclocking sejak SMP itu pun berhak membawa pulang hadiah uang 30.000 yuan atau sekitar Rp 57 juta.
Alva mengaku sempat merasa gugup karena persiapan lomba kali ini dirasa sedikit di bawah ideal. Pesertanya pun diakui Alva memiliki tingkat kemampuan lebih tinggi dibandingkan kompetisi tahun-tahun sebelum yang juga diikutinya.
Finalis GOC 2016 tahun ini memang didominasi overclocker Eropa dan Amerika. Persaingannya pun dirasa sangat ketat. "Masih cukup beruntung karena semua masih berjalan normal pada saat kompetisi," tutur Alva.
Di kompetisi tersebut, masing-masing overclocker diberi kartu grafis Nvidia GTX 1060 Galax. Di tangan Alva, kartu grafis spesifikasi pabrikan itu didongkrak hingga memiliki clock 3 GHz atau naik sekitar dua kali lipat. Angka overclock ini pun menjadi rekor baru untuk Nvidia GTX 1060.
Untuk diketahui, Nvidia GTX 1060 Galax memiliki core clock 1620 MHz dan boost clock-nya dijaga pada 1847 MHz saja. Kartu grafis ini juga memiliki 1280 Core Cuda dan memori GDDR5 6 GB.
"Jika saya bisa melakukan ini, saya yakin semua overclocker muda Indonesia berpotensi mencatatkan prestasi yang sama, selama berdedikasi dan tidak cepat menyerah," pungkas Alva.
"Senang bisa kembali membuktikan bahwa di bidang IT, Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata," kata Alva saat dihubungi KompasTekno melalui pesan singkat, Senin (19/12/2016).
Total perolehan poin Alva dari empat benchmark yang dipertandingkan, yaitu 3DMark 11 Physics, Geekbench 3, 3DMark Time Spy, dan 3DMark Fire Strike Ex, mengungguli 11 overclocker lainnya.
Alva memperoleh skor total 184 poin, unggul 2 poin dari overclocker asal Afrika Selatan (182 poin). Pria yang menggeluti dunia overclocking sejak SMP itu pun berhak membawa pulang hadiah uang 30.000 yuan atau sekitar Rp 57 juta.
Alva mengaku sempat merasa gugup karena persiapan lomba kali ini dirasa sedikit di bawah ideal. Pesertanya pun diakui Alva memiliki tingkat kemampuan lebih tinggi dibandingkan kompetisi tahun-tahun sebelum yang juga diikutinya.
Finalis GOC 2016 tahun ini memang didominasi overclocker Eropa dan Amerika. Persaingannya pun dirasa sangat ketat. "Masih cukup beruntung karena semua masih berjalan normal pada saat kompetisi," tutur Alva.
Di kompetisi tersebut, masing-masing overclocker diberi kartu grafis Nvidia GTX 1060 Galax. Di tangan Alva, kartu grafis spesifikasi pabrikan itu didongkrak hingga memiliki clock 3 GHz atau naik sekitar dua kali lipat. Angka overclock ini pun menjadi rekor baru untuk Nvidia GTX 1060.
Untuk diketahui, Nvidia GTX 1060 Galax memiliki core clock 1620 MHz dan boost clock-nya dijaga pada 1847 MHz saja. Kartu grafis ini juga memiliki 1280 Core Cuda dan memori GDDR5 6 GB.
"Jika saya bisa melakukan ini, saya yakin semua overclocker muda Indonesia berpotensi mencatatkan prestasi yang sama, selama berdedikasi dan tidak cepat menyerah," pungkas Alva.
0 Komentar