Perubahan pola dalam kehidupan masyarakat yang modern ternyata malah membuat angka pada kasus alergi yang terjadi pada anak meningkat dari periode ke periode, berdasarkan data dari World Allergy Organization (WAO) update tahun 2013, angka prosentase pada alergi anak mencapai 10 hingga 40% dari total keseluruhan populasi manusia. Belum lagi masih banyak orangtua yang dinilai kurang tanggap untuk berkonsultasi ke dokter spesialis alergi anak sehingga penanganan terhadap alergi yang terjadi justru akan semakin sulit. Sehingga segeralah konsultasikan alergi pada anak sebelum terlambat.
Banyak hal yang menjadi faktor penyebab atau pemicu alergi pada anak, antara lain debu, zat kimia, makanan, obat-obatan, hewan peliharaan dan lain sebagainya. Beruntung di Indonesia, masih jarang sekali ditemui alergi yang disebabkan oleh hal-hal yang tak lazim seperti air, sinar matahari, dan lain-lain seperti yang terjadi di Amerika atau Eropa. Alergi yang paling banyak terjadi saat ini adalah alergi terhadap makanan tertentu seperti susu, gandum, kacang-kacangan, telur, daging, ikan dan makanan-makanan lain yang memiliki kadar protein tinggi.
Menurut Prof. DR. dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K), M.Kes. yang merupakan Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Fakultas Kedokteran Unpad Bandung menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya alergi pada anak, antara lain riwayat alergi dari keluarga (genetik), kelahiran secara operasi Caesar, makanan-makanan tertentu hingga polusi udara serta asap rokok. Salah satu organisasi di Amerika yaitu Allergy & Asthma Foundation of America mengungkapkan bahwa alergi susu sapi pada anak-anak di tahun pertama kehidupannya mencapai 2 hingga 5 % berdasarkan studi di beberapa negara.
Lebih lanjutnya lagi dijelaskan oleh Prof. DR. dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K), M.Kes., jika anak terdiagnosis alergi terhadap susu sapi maka pemberian ASI masih harus tetap dilakukan namun sang ibu harus menghindari juga untuk konsumsi susu sapi serta berbagai produk olahan sapi. Selain itu, saran beliau adalah untuk segera konsultasikan untuk mengenal alergi anak ke dokter anak yang kompeten dan saat masa perawatan berlangsung segera ganti alternatif nutrisi anak salah satunya dengan isolat protein soya. Isolat protein soya juga terkandung dalam susu SGM Soya Presinutri.
0 Komentar