Susu sapi merupakan minuman sehat yang seringkali kita temui, tapi bagaimana dengan susu jerapah ? ternyata susu jerapah juga memiliki manfaat yang tak kalah dengan susu sapi, seperti yang pemimpin.net kutip dari cnn berikut.
Susu apa yang sering Anda minum setiap hari? Kalau Anda masih susu sapi, susu kambing, atau susu kerbau, berarti Anda termasuk ketinggalan zaman. Tahun 2017 adalah masa di mana manusia mulai merasa penasaran dengan jenis susu binatang lainnya.
Kini yang paling banyak membuat orang penasaran adalah susu jerapah. Topik pembicaraan 'bisakah memerah susu jerapah?' sedang jadi tren di pencarian Google. Namun ini bukanlah kali pertama ada pertanyaan unik seperti itu.
Mengutip Metro, tahun 1962, sekelompok peneliti memerah jerapah yang sedang dalam pengaruh obat bius. Hal ini dilakukan untuk menemukan apakah jerapah bisa menghasilkan susu.
Penelitian ini melaporkan bahwa susu jerapah mengandung 12,5 persen kandungan lemak. Jumlah ini jauh sangat tinggi dibandingkan dengan susu sapi full fat. Sedangkan susu semi skim memiliki kandungan lemak 1,5-1,8 persen. Susu skim mengandung kurang dar 0,3 persen lemak.
Namun sama seperti susu sapi, susu jerapah juga memiliki kandungan senyawa yang sama seperti riboflavin, thiamine, dan vitamin B6. Sedangakan kandungan vitamin B12 dan A jauh lebih tinggi susu jerapah.
Dengan kata lain, dalam banyak hal, susu jerapah bisa jadi lebih baik untuk manusia dibanding dengan susu sapi tradisional yang dicampur dengan sereal sarapan. Meskipun kandungan lemak susunya harus dipangkas terlebih dulu.
Menurut sebuah studi yang dipublikan di Tufts University tahun 2016, sekitar 3333 orang yang tercatat mengonsumsi lemak dairy dalam dietnya selama dua dekade ternyata punya risiko 46 persen lebih rendah terserang diabetes.
Kandungan vitamin tinggi, jumlah lemak tinggi yang bisa membantu mencegah diabetes, mungkinkah susu jerapah menjadi superfood terbaru?
Sayangnya, tak ada orang yang cukup berani untuk menjadikan susu jerapah sebagai bisnis.
Kenapa kebanyakan susu berasal dari sapi?
Ini disebabkan karena manusia tak bisa minum susu dari mamalia lainnya. Susu mamalia lainnya tak memiliki rasa alias hambar, hal ini tak akan memuaskan indera perasa manusia.
Susu anjing laut misalnya, susu ini memiliki kandungan lemak 40 persen dan tak punya laktosa. Susu lumba-lumba dianggap terlalu berminyak dan amis.
Di sisi lain, manusia juga harus merasa aman untuk bisa minum susu mamalia sepuasnya. Hal ini berarti jumlah susu yang terbatas dari hewan yang terbatas 'tidak memasuki kriteria.'
Sebagai alternatif lainnya, beberapa negara sudah meluaskan produksi susu dari binatang lainnya. Di Inggris misalnya, sudah ada pasar untuk susu kambing dan susu kerbau walau jumlahnya masih kecil.
Di Timur Tengah ada susu unta, di Asia Tengah (China, India, Mongolia, Nepal, dan Tibet) ada susu yak.
0 Komentar