PT Riau Andalan Pulp and Paper atau biasa kita dengar dengan
sebutan PT. RAPP Riau adalah perusahaan atau industri besar yang memproduksi
Pulp (bubur kertas) dan kertas asli Indonesia yang mana juga merupakan
perusahaan terbesar di Asia Pasifik. Selain itu juga merupakan anak perusahaan
dari APRIL grup yang mana disertifikasi untuk Pengelolaan Hutan Tanaman
Berkelanjutan bersadarkan standar Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI).
Di samping itu, PT. RAPP Riau juga berkontribusi dalam pembentukan output perekonomian
Riau sebanyak Rp. 48 triliun dari total keseluruhan output nasional sebesar Rp.
557 triliun. Output tersebut setara dengan 7,4% dari total output Riau termasuk
Migas atau 9% dari output Riau nonmigas. Selama periode tersebut mereka telah
berkontribusi meningkatkan APBN Rp. 2,45 triliun berupa penerimaan pajak Rp. 1,
92 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNPB Rp. 530 miliar. Selain
itu juga, mereka berkontribusi terhadap GDP Riau sebanyak 5,2 %. Kemudian
mereka juga menciptakan 5800 lapangan pekerjaan langsung, menciptakan 90.000
peluang kerja, mendukung 10 pengusaha, mengalokasikan 24. 954 ha untuk
masyarakat dalam menanam, dan menciptakan peluang kerja dengan mengembangkan
kemitraan dengan petani di daerah tersebut.
Dalam lahirnya pemberdayaan masyarakat, mereka menyadari
pentingnya pemberdayaan masyarakat lokal dengan meluncurkan program Community
Development. Community development PT. RAPP Riau sukses membentuk banyak
pengusaha di Pelalawan. Warga lokal yang hendak menjadi wirausaha dibekali ilmu
dan managemen bisnis, serta perkembangan mereka di monitor tiap tahunnya oleh
PT. RAPP Riau. Rudi Fajar selaku Direktur
mengatakan bahwa ketika ada kesempatan gunakan lebih baik dan lebih sukses
lagi, perbanyak tenaga kerja dan tularkan kepada orang lain.
Ada beberapa contoh mitra binaan,
yaitu: pengusaha palet kayu milik haji Zamhur. Ia mendirikan pabrik kecil
pembuatan palet kayu pada tahun 2001. Usaha yang ia ristis ini ia katakana bisa
menghidupi keluarganya. Selain itu ada juga pengusaha cocopeat yang juga
menjadi mitra binaannya bernama Sulaiman. Ia merintis usaha di Pangkalan
kerinci untuk menyuplai kebutuhan mereka. Cocopeat adalah media tanam untuk
pembibitan pohon akasia dan ekaliptus. Ia bergabung menjadi mitra binaan sejak
tahun 2013. Awalnya, pesanan yang diterimanya sebanyak 30 ton dan kini mencapai
600 ton per bulan. Pengusaha alat berat juga merupakan mitra binaan PT. RAPP,
milik Husni Thamrin. Ia merintis usahanya dari jasa pengangkutan sampah di
bawah bendera PT. Nilo Engineering. Baru baru ini ia membeli sejumlah alat
berat seperti eskavator dan trus senilai Rp. 65 miliar. Saat ini ia memiliki 30
alat berat dan 25 truk. Semua alat beratnya disewakan kepada mereka. Pria 37
tahun tersebut terjun ke dunia politik dan menjadi wakil rakyat di DPRD
Provinsi Riau. Begitulah peran RAPP terhadap masyarakat sekitar.
0 Komentar