Bijak Memilih Sanitasi Haid, Pilih yang Sekali Pakai atau Berkali-kali?

Setiap bulan wanita selalu dihadapkan dengan haid. Tidak heran jika wanita mencari cara mengatasi dismenore atau nyeri perut guna mengurangi ketidaknyamanan menjalani hari. Banyak pula yang masih mempertanyakan sakit perut saat haid apakah berbahaya. Nyatanya permasalahan haid tidak hanya soal nyeri perut, bagaimana memilih sanitasi yang tepat juga perlu dipikirkan.

Saat ini banyak pilihan sanitasi haid. Ingin yang sekali pakai atau yang berkali-kali dapat digunakan. Pembalut kain memang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Namun, ternyata pembalut kain memiliki kekurangan sebagai berikut.

• Toleransi untuk darah menstruasi adalah hal yang individual, tetapi berurusan dengan pembalut kain benar-benar tidak lebih lucu daripada berurusan dengan sekali pakai. Anda memasukkannya ke dalam pakaian Anda dengan cara yang sama seperti sekali pakai dan memakainya untuk jangka waktu yang sama. Tetapi ketika Anda selesai, alih-alih membuangnya ke tempat sampah, Anda justru disuruh untuk mencuci. Ini bisa melibatkan memasukkannya ke dalam tas tahan air sampai nanti atau merendamnya dalam wadah sampai waktu mencuci.

• Pembalut kain membutuhkan perawatan ekstra — Anda tidak bisa membuang alas kain ke tempat sampah saat Anda selesai; Anda harus mencucinya. Sebagian besar orang merendamnya dalam air sampai waktunya untuk mencuci untuk menghindari pengaturan noda. Kemudian lemparkan saja ke dalam mesin cuci dengan cara yang sama seperti Anda melemparkan kaus kaki Anda. Anda biasanya tidak ingin menggunakan pelembut kain dengan mereka karena itu dapat mempengaruhi daya serapnya. Apakah Anda bisa mengeringkan mesin secara tidak tergantung pada merek dan bahan yang mereka buat. Banyak wanita hanya mengeringkannya.

• Tidak Bisa Coba-coba — Tidak seperti celana jins, Anda tidak dapat mencoba pakaian menstrual pad di kamar pas sebelum Anda membelinya (meskipun jika Anda tahu toko seperti itu, tolong beri tahu saya) . Dengan begitu banyak bantalan kain untuk dipilih, bagaimana Anda bisa menebak yang mana yang benar?

Selain pembalut kain, tentu tidak lupa pembalut sekali pakai yang dijual di pasaran. Apa saja kekurangannya? Berikut kami rangkum.

• Mengandung Bahan Kimia - Bantalan sekali pakai diputihkan dengan pemutih klorin, yang menghasilkan produk sampingan beracun yang disebut dioksin. Pakai juga mengandung bahan kimia plastik dan residu pestisida. Ini berpotensi berbahaya karena kulit sangat permeabel, terutama kulit di dalam dan sekitar vagina, dan bahan kimia ini dapat dengan mudah memasuki aliran darah.

• Biaya lebih tinggi dari waktu ke waktu - Bukan untuk terus memikirkan biaya, tetapi cukup masuk akal bahwa membeli bantalan kain akan menghemat uang seiring waktu. Sama seperti membeli piring kertas dan sendok garpu plastik akan membuat Anda lebih mahal dalam jangka panjang daripada memiliki seperangkat pengaturan meja yang dapat dicuci, menghindari biaya bulanan untuk membeli sekali pakai akan menghemat uang pada akhirnya.

• Tidak Ramah Lingkungan - Diyakini bahwa sekitar 20 miliar bantalan, tampon, dan aplikator mengisi tempat pembuangan akhir Amerika Utara setiap tahun. Produk-produk sintetis ini membutuhkan waktu berabad-abad untuk terurai, terutama ketika mereka dibungkus dengan kantong plastik yang biasanya disediakan untuk dibuang.

Faktanya, setiap barang dari plastik yang pernah dibuat masih ada sampai sekarang. Bahan kimia yang digunakan selama pembuatan bantalan sekali pakai juga menemukan jalan mereka ke lingkungan di mana mereka dapat mendatangkan malapetaka. Menggunakan kain pembalut menstruasi, terutama yang terbuat dari kapas organik, dapat membantu membuat perbedaan dalam kesehatan lingkungan.